Senin, 17 September 2012

strategi pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Strategi pembelajaran dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai proses lanjutan pendidikan yang di ambil pada semester ini supaya pembelajaran bisa berkesinambungan dan berlanjut sehingga mahasiswa dapat mengambil matakuliah selanjutnya pada tingkat yang lebih atas dan sebagai syarat persiapan untuk micro teaching dan pembelajaran di SD. Dengan adanya strategi pembelajara dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tujuan untuk mencapai pembelajaan yang optimal di kelas yang dilakukan bersamaan antara guru dan murid. Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih dan kemajuan berfikir peserta didik kita harus bisa menyiapkan strategi yang profesional. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode, dan teknik secara spesifik. Pendekatan adalah konsep dasar yang melingkupi metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Model adalah bentun pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang diasjikan secara khas oleh guru. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan pada pencapaian tujuan. Teknik adalah cara konkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Ada beberapa macam pengertian istilah dari strategi pembelajaran. Dibawah ini pengertian dari strategi pembelajaran menurut beberapa ahli yang diambil dari buku Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (2008: 126): 1. Menurut Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. 2. Menurut Dick and Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. B. PERMASALAHAN DAN PERUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan RPP? 2. Mengapa RPP menjadi penting dalam strategi pembelajaran? 3. Bagaimana menerapkan RPP dalam pembelajaran di SD? C. TUJUAN tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengajarkan atau membantu mahasiswa untuk dapat menyusun RPP, dan dapat mengaplikasikan strategi pembelajaran dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) I. PEMBAHASAN Di dalam literatur dijumpai sejumlah konsep (istilah) yang berkaitan dengan perancangan pembelajaran. Sebagian diantara konsep (istilah-istilah) tersebut, seperti perancangan pembelajaran, perencanaan pembelajaran, pengembangan program pembelajaran, pengembangan sistem pembelajaran, yang menunjuk kepada "aktivitas (kegiatan"); sementara konsep (istilah-istilah) yang lain, seperti rancangan pembelajaran, rencana pembelajaran, program pembelajaran, persiapan guru, persiapan mengajar, satuan pelajaran, program caturwulan/semester, sillabi, hand-out, kontrak pembelajaran, paket belajar dan modul, menunjuk kepada hasil (kegiatan) yang disebutkan di atas. Secara harfiah, konsep penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menunjuk kepada aktivitas merancang dan mempersiapkan segala sesuatu berkenaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam hal itu, ditinjau dari subtansinva, konsep Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diartikan sebagai "aktivitas mengembangkan dan mengorganisir komponen-komponen sistem pembelajaran secara sistemik dan sistematik". Pengertian Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dimaksud, mengandung tiga unsur pokok, yaitu : 1. Aktivitas mengembangkan dan mengorganisir komponen sistem pembelajaran.Aktivitas ini meliputi aktivitas mengembangkan indikator dan atau merumuskan tujuan pembelajaran mengembangkan prosedur evaluasi, mengembangkan materi/bahan pembelajaran, memilih metode dan menstrukturkan kegiatan pembelajaranr, serta memilih dan atau mengembangkan media/sumber/alat/bahan yang diperlukan dalam pembelajaran; 2. Secara sistemik mengandung makna bahwa di dalam mengembangkan dan mengorganisir komponen-komponen sistem pembelajaran tersebut bertumpu pada kerangka berpikir yang menghendaki terjadinya interaksi dan kaitan fungsional antar komponen dari sistem pembelajaran tersebut. Refleksi dari kerangka berpikir sistem tersebut, tergambar melalui rangkaian pertanyaan-pertanyaan di bawah ini : a. Apakah tujuan yang hendak dicapai oleh murid dalam kegiatan belajar ? b. Bahan pelajaran apakah yang harus disediakan/dipelajari untuk mencapai tujuan itu ? c. Metode apakah yang sesuai digunakan untuk menyajikan bahan pelajaran dalam mencapai tujuan ? d. Media/sumber/alat/bahan apakah yang diperlukan guna menunjang cara penyajian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan ? e. Jenis/teknik penilaian apakah yang sesuai digunakan untuk mengukur pencapaian indikator/ tujuan pembelajaran ? 3. Secara sistematik mengandung makna bahwa didalam upaya mengembangkan dan mengorganisir komponen-komponen sistem pembelajaran tersebut harus dilakukan sesuai prosedur atau dengan mengikuti urutan langkah-langkah tertentu. Aktivitas mengembangkan dan mengorganisir komponen-komponen sistem pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas diarahkan kepada "terhasilkannya" suatu rencana pelaksanaan pembelajaran, mulai dari yang sifatnya umum,seperti program caturwulan/semester, sillabi; dsb,atau yang sifatnya lebih khusus, seperti hand-out dan satuan pelajaran; sampai kepada yang sifatnya sangat khusus/terstruktur,seperti modul, paket belajar, dan pembelajaran berprogram. Kita mengenal puluhan model pengembangan sistem pembelajaran, diantaranya ialah model Glaser, model Gerlach & Ely, model J.E. Kemp, model Van Gelder, model Amstrong, ,model B. Banathy, model Russel & Hunter, model IDI (Instructional Development Institute), dan model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional). Semua model pengembangan sistem pembelajaran tersebut berbeda satu sama lain dalam pengungkapan langkah-Iangkah kecilnya, tetapi semua model selalu mengandung langkah-Iangkah : - Perumusan masalah; dan atau penetapan tujuan, - Pengembangan strategi pemecahan masalah dan pencapaian tujuan; dan - Penilaian sebagai dasar perbaikan. 1. Pengembangan Topik/ Satuan Bahasan Pengembangan topik/satuan bahasan seyogianya dilakukan dalam rangka pengembangan silabus/program semester, sehingga pada saat guru membuat rencana pembelajaran unit atau harian, guru tinggal mengutip topik/satuan bahasan yang telah jadi dalam program silabus/semester tersebut. 2. Analisis Situasi Permulaan Analisis situasi permulaan (entering behavior) dimaksudkan untuk mendapatkan data akurat tentang keadaan murid/kelas dimana rancangan pembelajaran akan digunakan. Pemahaman tentang keadaan murid/kelas akan sangat membantu guru dalam mengembangkan komponen-komponen sistem pembelajaran, khususnya dalam upaya menciptakan kesesuaian antara rancangan pembelajaran dengan keadaan murid/kelas tersebut. 3. Perumusan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran adalah rumusan tentang kemampuan atau perilaku hasil belajar yang diharapkan untuk dicapai/dikuasai oleh murid setelah yang bersangkutan mempelajari satu atau lebih pokok bahasan. Tujuan pembelajaran itu dikembangkan dari kompetensi dan atau indikator yang telah .dicantumkan dalam kurikulum dan atau silabi 4. Pengembangan alat evaluasi Pengembangan alat evaluasi dalam konteks Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdiri atas 5 kegiatan, yaitu (a) menganalisis tujuan. pembelajaran (b) menganalisis materi (bahan) pembelajaran, (c) memilih atau menentukan jenis, teknik dan alat penilaian, (d) menentukan jumlah soal, dan (e) menyiapkan alat atau mengkonstruksi soal-soal. Kesemuanya itu biasanya dibuat dalam suatu kisi-kisi evaluasi. 5. Pengembangan materi (bahan) pembelajaran Yang dimaksud dengan materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang disajikan guru untuk diolah kemudian dipahami oleh murid dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, materi pembelajaran dapat berupa fakta-fakta, generalisasi, konsep, hukum/aturan/prinsip, dsb. yang terkandung dalam mata pelajaran yang semuanya telah terakumulasi dalam pokok/sub pokok bahasan dalam GBPP/silabus. 6. Pengembangan Kegiatan Pembelajaran Pengembangan kegiatan pembelajaran terdiri atau dua kegiatan pokok, yaitu (a) pemilihan strategi/metode pembelajaran, dan (b) penstrukturan kegiatan pembelajaran. Deskripsi dari ke 2 kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: a. Pemilihan strategi/ metode pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran di kelas, tersedia sejumlah metode mengajar yang semuanya potensial digunakan untuk membelajarkan murid. Metode, seperti diketahui, merupakan salah satu diantara komponen-komponen sistem pembelajaran. Dengan demikian, pemilihan metode harus sesuai dengan komponen-komponen yang lain, khususnya dengan tujuan pembelajaran. b. Penstrukturan kegiatan pembelajaran berdasarkan metode atau metode-metode yang telah dipilih/ditetapkan tersebut: pengstrukturan kegiatan pembelajaran dengan mempedomani rambu-rambu di bawah ini : 1. Urutan kegiatan atau langkah-Iangkah seyogianya mencerminkan urutan yang sistematis dari tujuan pembelajaran; 2. Kegiatan guru menjurus kepada kegiatan murid sebagai suatu konsekuensi yang memperlihatkan jalinan sebab akibat yang dinyatakan oleh perbuatan murid; 3. Kegiatan guru sekaligus mengandung makna metodologis yang penggunaannya ditunjang oleh alat peraga/media pembelajaran; 4. Antara kegiatan guru dengan kegiatan murid untuk setiap bahan pembelajaran akan banyak berbeda baik urutannya maupun lamanya kegiatan ifu berlangsung; 5. Memperhitungkan kegiatan murid yang relevan dengan kegiatan guru. Dalam hal ini, jumlah kegiatan murid tidak mesti sama banyak dengan kegiatan guru. Secara teknis, kita mengenal berbagai pola penstrukturan kegiatan pembelajaran, seperti pola horizontal (pola matriks) yang memisahkan antara kegiatan guru dengan kegiatan murid, dan pola vertikal dengan variasi : memisahkan antara kegiatan guru dengan kegiatan murid, dan yang menyatukan antara kegiatan guru dengan kegiatan murid. Setiap pola tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena itu semua dapat digunakan. Yang penting diperhatikan ialah bahwa urutan kegiatan atau langkah-langkah kegiatan pembelajaran mencerminkan urutan yang logis dan sistematis dalam kaitannya dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang hendak di capai. 7. Pengembangan media pembelajaran Pengembangan media pembelajaran dalam konteks Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdiri atas dua kegiatan pokok, yaitu (a) Pemilihan media pembelajaran yang relevan, dan (b) penyiapan/pembuatan media pembelajaran. a. Pemilihan media pembelajaran yang relevan Di dalam proses pembelajaran terdapat sekian banyak media pembelajaran yang dapat digunakan, mulai dari yang sederhana ke yang rumit penggunaannya, dari yang konkrit ke yang abstrak pengalaman belajar yang ditimbulkannya, dari yang asli ke yang tiruan, dari yang tanpa listrik ke yang sangat bergantung kepada Iistrik dalam penggunaannya, dan sebagainya. Beberapa diantaranya dapat disebutkan disini ialah gambar, peta, model, diagram, bagan, buah-buahan, daun-daunan, kaset, radio, slide, film strip, OHP, radio, televisi, komputer, LCD, dll Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan media pembelajaranpun harus bertumpuh pada kerangka berpikir sistem dengan prinsip relevansi (kesesuaian) sebagai criteria utamanya. b. Penyiapan/pengadaan media pembelajaran Seperti diisyaratkan di atas, media pembelajaran yang telah dipilih/ditetapkan untuk digunakan, mungkin telah siap dalam arti telah dimiliki oleh guru atau mungkin medianya belum siap. Belum siapnya media pembelajaran yang telah dipilih/ditetapkan tersebut, mungkin tersedia di tempat lain sehingga bisa dipinjam/dibeli ataukah mungkin memang tidak tersedia sama sekali. Untuk kemungkinan yang disebutkan terakhir, guru perlu menyiapkan atau membuat media pembelajaran tersebut. 8. Penyusunan/Penulisan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Setelah setiap komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disiapkan, kesluruhan komponen itu dihimpun dalam satu format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Format persiapan mengajar tersebut bervariasi tergantung pada Model Disaiu Instruksional yang dipilih, dan atau format tertentu yang secara resmi dipakai pada suatu satuan pendidikan. Meskipin format itu bervariasi, namun prinsip penyusunannya sama yakni semua komponen telah dirancang sesuai dengan kriteria untuk komponen yang bersangkutan, serta semua komponen saling terkait secara fungsional untuk mencapai tujuan pembelajaran/indikator/kompetensi yang telah ditetapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar